Merekam AUDIO
Ada beberapa alat kecuali alat-alat instument (alat-alat intsrument
seperti drum, guitar, bass, dll) yang dibutuhkan dalam pembuatan home recording, beberapa di antaranya:
1. Sebuah komputer:
Tentu
saja kita amat sangat membutuhkan komputer, karena yang saya bahas
disini adalah rekaman berbasis digital. Semua mulai dari tunner,
pemilihan fx guitar maupun bass, drum, editing, mixing, mastering kita
lakukannya dengan bantuan komputer. Oleh karena itu alangkah baiknya
bila komputer yang digunakan memiliki spek yang baik. Kenapa? Karena
untuk melakukan kegiatan itu semua akan memberatkan kinerja processor,
ram, maupun hardisk.
Lalu bagaimana bila tidak mempunyai komputer yang mid-end hingga high-end?? Jangan berkecil hati dulu. Dahulu waktu saya pertama kali belajar recording komputer saya sbb:
Processor: intel celeron p4 1,8 ghz
Ram: SDRAM 256mb
Hardisk: ATA 40 gb
Soundcard: onboard (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
Lalu pelan-pelan saya upgrade:
Processor: intel pentium D 3ghz
Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 80 gb 7200rpm
Soundcard: Sound Blaster 7.1 (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
Lalu sekarang saya memakai
Processor: intel dual core 2,66ghz< Ram: ddr2 2gb
Hardisk: SATA 250 gb 7200rpm
Soundcard: ESI Juli@ PCC 192khz 24bit (akan lebih jauh dibahas di poin 2)
2. Soundcard / conveter / audio interface
Soundcard dalam
bahasa indonesia adalah kartu suara.
Apa itu? Apa gunanya? Dan bagaimana cara kerjanya?
Soundcard adalah
suatu komponen yang terdapat dalam PC yang bertugas untuk menunjang
fungsi suara dalam PC multimedia. Sound card merupakan periferal yang
terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan
komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa
suara. Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk,
macam dan jenis.
Fungsi soundcard adalah
sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke
digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengkonversi data
digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker).
Dan biasanya terdapat pada komputer-komputer yang bercirikan Multimedia.
Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu
:
1. Melalui teknologi frequency modulation (FM) atau Sintesa lewat FM
adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jernih.
Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk
menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga
menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara
denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.
2. Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker.
3. Synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks.
Cara Kerja Soundcard yaitu
ketika anda mendengarkan suara dari sound card,data digital suara yang
berupa waveform .wav atau mp3 dikirim ke sound card. Data digital ini di
proses oleh DSP (Digital Signal processing : Pengolah signal digital)
bekerja dengan DAC (Digital Analog Converter :Konversi digital ke Analog
). Mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog, yang kemudian sinyal
analog diperkuat dan dikeluarkan melalui speaker.
Ketika anda merekam suara lewat microphone. suara anda yang berupa
analog diolah oleh DSP, dalam mode ADC ( Analog Digital Converter :
Konversi analog ke digital). Mengubah sinyal analog menjadi sinyal
digital yang berkelanjutan. Sinyal digital ini simpan dalam format
waveform table atau biasa ditulis Wav(wave) dalam disk atau dikompresi
menjadi bentuk lain seperti mp3.
sumber: dari berbagai sumber.
Untuk lebih jelas silahkan lihat gambar
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard onboard (onboard = yang menempel pada motherboard)
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard PCI
Gambar diatas merupakan contoh gambar soundcard USB dan FIREWIRE
Beberapa orang dan sound engineering
(sound engineering=operator rekaman / orang yang bekerja untuk merekam
audio, memperbaiki audio maupun membuat sebuah jinggle dll) menyebut
soundcard dengan nama CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE
karena belum tentu sebuah CONVETER ataupun AUDIO INTERFACE berupa
"kartu" yang dipasang di motherboard pada cpu komputer, karena saat ini
CONVETER atau AUDIO INTERFACE ada yang berupa box, mixer dan lain-lain
(soundcard eksternal).
Tapi saya akan menggunakan kata soundcard untuk mempermudah penjelasan.
Di sebuah soundcard ada beberapa lubang (untuk soundcard onboard maupun
multimedia diberi warna yang berbeda untuk membedakannya), lubang-lubang
tersebut mempunyai fungsi masing-masing.
Untuk soundcard onboard dan multi media contohnya sound blaster audigy
dll banyak sekali kekurangan kekurangannya (untuk belajar mungkin masih
bisa dipakai, namun bila ingin serius dan ingin hasil yang lebih
memuaskan, tidak disarankan memakai soundcard2 tersebut).
Kekurangan-kekurangannya adalah:
1. Kualitas untuk merekam suara kurang bagus, banyak nya noise
yang sudah pasti mengalahkan suara yang ingin anda rekam. biasanya
soundcard onboard hanya bisa merekam maksimal 16bit), coba saja
dibandingkan dengan soundcard yang memang di tujukan untuk spesialis
rekaman yang bisa merekam maksimal 24bit bahkan 32bit!. sample rate?
biasa nya soundcard onboard mempunyai sampling rate yang kecil, 44,1Khz,
walaupun ada yang lebih seperti 48Khz namun tetap saja soundcard
tersebut tidak disarankan untuk dipakai rekaman)
2. Latency, atau beberapa orang menyebutnya delay. walaupun bisa di akali dengan driver ASIO4ALL namun tetap saja masih terasa latencynya.
3. Koneksi masih menggunakan jack 3,5mm Sedangkan instrumen musik
pakai jack 1/4 atau kabel XLR atau kabel TRS.walaupun bisa diakali
dengan extention, namun belum tentu extention tersebut malah membantu,
bisa saja malah membuat hasil rekaman anda semakin tidak bagus.
4. Kualitas AD/DA converter yang tidak di peruntukan untuk rekaman professional
sumber ide untuk menulis kekurangan tersebut dari forum musiktek
Untuk soundcard khusus untuk recording biasa nya mempunyai spek yang berbeda-beda menurut kebutuhan. Jadi menurut saya, hal yang pertama kali anda beli adalah sebuah SOUNDCARD atau CONVETER atau AUDIO INTERFACE
sesuai budjet dan kebutuhan. Semakin khz dan bit depth nya besar, akan
semakin baik sample / materi yang anda rekam. (untuk soal colour dan
lain-lain jangan segan-segan bertanya pada toko alat musik yang anda
kunjungi)
Yang dimaksud dengan kebutuhan diatas adalah berapa channel IN PUT dan
OUT PUT yang ada butuh kan (misalnya untuk merekam drum anda membutuhkan
minimal 8 channel INPUT). Namun menurut saya bila hanya untuk home
recording / membuat studio dirumah atau kamar anda, 2 CHANNEL INPUT
sudah lebih dari cukup. Untuk drum kita bisa memakai PLUGINS / VSTi
seperti Addictive drum, Fxpansion BFD2, dan lain-lain..
3. Speaker monitor
Speaker
monitor untuk rekaman / recording sangat berbeda dengan speaker
multimedia. speaker multimedia biasanya melebih-lebihkan / mem-boost
frequency tertentu. Biasanya speaker-speaker tersebut mem-boost pada low
frequency (bass) dan high frequency (treble). Sedangkan untuk rekaman /
recording membutuh kan speaker FLAT yang jujur pada frequency alias
tidak melebih-lebihkan atau memboost pada frequency tertentu. Untuk
mempunyai speaker yang flat mungkin akan memberatkan kantong anda. Cara
mengakalinya adalah (walaupun tidak di rekomendasikan untuk tidak
menggunakan speaker yang tidak flat)
A. Kenali speaker anda.
Kenali
karakter speaker yang anda punya, apakah speaker anda mem-boost low
frequency ataupun mem-boost high frequency. Karakter speaker anda, hanya
anda yang mengenali dan mengerti. Gunakan feeling dan mulailah
mempercayai speaker anda dikit demi sedikit.
B. Sering-sering mendengarkan lagu-lagu referensi anda di speaker yang anda punya.
Karakter
speaker anda akan mulai anda hapal seiring dengan waktu. Sering-sering
lah mendengarkan lagu-lagu yang telah direkam, dimixing dan dimastering
oleh para professional.
C. Kenali karakter ruang kamar anda.
a, anda
akan lebih mengenal karakter ruangan anda.Tidak
dipungkiri, studio-studio professional menggunakan tata ruang akustik
yang telah di perhitungkan dengan baik. Bass trap, difusser, dan
lain-lain akan menghiasi studio-studio mereka. Seperti yang diterang kan
diatas, dengan sering-sering mendengarkan lagu referensi and
4. Preamp
preamp
digunakan untuk meningkatkan gain signal input sebelum masuk ke
soundcard. bisa juga digunakan untuk coloring. kalau saya menggunakan
preamp untuk mengambil panthom powenya saja. panthom power dibutuh kan
bila kita mengunakan mic condensr untuk rekaman.
Gambar diatas merupakan contoh gambar preamp dari behringer "tube ultragain mic200"
Untuk yang belum
bisa membeli preamp, kita dapat mengakali dengan mengganti preamp dengan
efek / FX stombox yang di bypass. FX yang di bypass / tidak dihidupkan /
tidak di on kan bunyi efek nya (misalnya anda mempunyai FX stombox
metalzone yang sangat sangar untuk distort, jangan gunakan distort nya,
namun cleannya saja, jadi istilahnya hanya "numpang lewat"), akan
membantu menaikan gain dari source audio.
Gambar diatas merupakan contoh gambar FX stombox dari BOSS "Metal Zone MT-2"
5. Kabel
Jangan
anggap sepele soal kabel. Kabel murahan akan membuat hasil rekaman anda
dikalahkan dengan suara noise, dengung dan lain-lain. Belilah kabel
yang bagus bila anda ingin hasil rekaman anda terdengar layaknya rekaman
professional.
6. Mic untuk vokal
Mic adalah alat yang digunakan untuk menangkap suara atau signal.
Vokal
adalah elemen penting dalam suatu lagu. Pendengar akan merasa kecewa
apabila dalam suatu lagu yang aransement nya bagus, suara audio
instrument bagus, namun suara audio vokal yang tidak bagus. Dan mungkin
pendengar tidak akan kembali mendengar lagu anda untuk kedua kali nya
karena telanjur kecewa dengan kualitas suara audio vokal di lagu anda.